Semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula pengetahuan seseorang. hal ini membuat seseorang melakukan inovasi-inovasi lain dalam berbagai bidang. Inovasi yang sedang berkembang sekarang adalah di bidang kesehatan. Salalh satunya adalah hasil penelitian terhadap jaring laba-laba.
Jaring laba-laba dapat mempercepat penyembuhan luka cabut gigi. Hasil penelitian di Universitas Gadjah Mada mengungkap, jaring laba-laba banyak mengandung zat berkhasiat seperti vitamin K dan protein. Obat penyembuh luka ini dinamakan Spidweb Gel. Obat ini merupakan hasil peneliatian lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni Effendi Halim, Mirna Aulia, Claudia Twistasari, Choirunisa Nur Humairo dan Bayu Anggoro Aji.
"Penyembuhan luka pasca cabut gigi biasanya secara alami, tetapi pada kasus tertentu misal penderita diabetes perlu bantuan aplikasi obat-obatan tertentu untuk membantu dan mempercepat penyembuhan luka," kata Effendi
Jaring laba-laba dapat mempercepat penyembuhan luka cabut gigi. Hasil penelitian di Universitas Gadjah Mada mengungkap, jaring laba-laba banyak mengandung zat berkhasiat seperti vitamin K dan protein. Obat penyembuh luka ini dinamakan Spidweb Gel. Obat ini merupakan hasil peneliatian lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni Effendi Halim, Mirna Aulia, Claudia Twistasari, Choirunisa Nur Humairo dan Bayu Anggoro Aji.
"Penyembuhan luka pasca cabut gigi biasanya secara alami, tetapi pada kasus tertentu misal penderita diabetes perlu bantuan aplikasi obat-obatan tertentu untuk membantu dan mempercepat penyembuhan luka," kata Effendi
Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari tingginya jumlah penderita karies dan penyakit periodonatal. Sementara kesadaran masyarakat untuk melakukan perawatan gigi sangat rendah sehingga menyebabkan tingginya kasus pencabutan gigi. Penyembuhan luka setelah pencabutan gigi dalam beberapa kasus tertentu menyebabkan perlambatan proses penyembuhan luka.
Zat-zat yang terkandung pada jaring laba-laba itu sifatnya biokompatibel, tidak beracun, serta mudah berikatan dengan sel-sel tubuh. Namun, aman untuk digunakan pada tubuh mahkluk hidup lainnya termasuk manusia. Sebenarnya penggunaan jaring laba-laba ini sudah berkembang di negara India untuk penyembuhan luka di kulit.
Untuk mendapatkan jaring laba-laba dalam jumlah yang banyak, mereka memelihara sendiri laba-laba jenis Argiope modesta dan Cyrtophora molluccensis. Jaring yang diproduksi dari kelenjar mulut laba-laba dikumpulkan setiap dua minggu sekali. Jaring yang terkumpul itu kemudian diekstrak dan dibuat dalam bentuk gel.
Spidweb Gel telah diujikan kepada 30 ekor marmut. Hasil percobaan dilakukan dengan melakukan pencabutan gigi depan bawah hewan marmut. Selanjutnya pada bekas luka pencabutan kemudian diaplikasikan gel. Hasilnya, melalui pengamatan spesimen histologi melalui mikroskop menunjukkan bahwa fase peradangan pada luka cepat berakhir.
Menurut penelitian, jika menggunakan gel ini maka pada hari ke-7 setelah pencabutan gigi peradangan yang diderita akan mengering. Sementara tanpa menggunakan aplikasi gel jaring laba-laba peradangan baru akan usai di hari ke-14. Proses penyembuhan luka pasca cabut gigi telah diikuti dengan percepatan pembentukan jaringan kolagen yang akan segera berubah menjadi tulang mengisi ruang-ruang kosong bekas pencabutan pada rahang.
Meskipun ini baru percobaan, tetapi semua orang berharap ekstrak jaring laba-laba ini segera dipatenkan. Karena selain bersifat alami, gel ini juga tidak menyebabkan efek samping. Semakin berjalannya waktu penelitian tetap terus dilakukan untuk memastikan keamanannya.
0 komentar:
Posting Komentar